Jika Anda berkunjung ke Bali pada Hari Raya Galungan, Anda akan melihat
deretan bambu melengkung berisi hiasan dipasang di depan rumah-rumah
penduduk, disepanjang jalan raya. Mungkin Anda akan bertanya-tanya dalam
hati, benda apakah itu?. Benda tersebut disebut Penjor, berikut ini akan kita bahas makna dari Penjor tersebut.
Penjor berasal dari kata Penjor, yang berarti Pengajum, atau Pengastawa,
kalau dihilangkan huruf "ny" , menjadi kata benda yaitu Penyor yang
berarti : sebagai sarana untuk melaksanakan Pengastawa.
Di Bali ada dua jenis Penjor, yaitu Penjor hiasan dan Penjor Sakral.
Penjor hiasan digunakan pada acara lomba desa, dan Penjor sakral
dipasang pada upacara keagamaan,seperti Galungan, dan piodalan/upacara
di Pura. Penjor hiasan tidak berisi Sanggah penjor, pala bungkah,pala
gantung dan porosan dan lain-lain. Sedangkan Penjor Sakral dihiasi
dengan pala bungkah, pala gantung, lamak, sampiyan, jajan, dan
sebagainya.
Penjor Galungan
dipasang sehari sebelum Galungan, yaitu selasa wage wuku dungulan, yang
disebut Penampahan Galungan, Penjor dipasang di lebuh didepan sebelah
kanan pintu masuk pekarangan. Sanggah dan lengkungan Penjor mengahadap
ke tengah jalan.
Penjor dibuat dari bambu yang ujungnya melengkung. Dihias dengan janur
atau daun enau muda dan daun-daunan lain yang disebut pelawa.
Perlengkapan Penjor adalah : Palabungkah / umbi-umbian seperti ketela
rambat, Pala gantung,seperti buah kelapa, nanas, pisang. Palawija
seperti jagung dan padi. Jajan dan sanggah Ardha Candra, lengkap dengan
sesajen. Diujung penjor di isi sampiyan lengkap dengan porosan dan
bunga. Sanggah Ardha Candra di buat dari bambu berbentuk segi empat dan
atapnya melengkung setengah lingkaran.
Memasang Penjor bertujuan untuk mewujudkan rasa bakti dan sebagai
ungkapan terima kasih kita atas kemakmuran yang diberikan oleh Ida Sang
Hyang Widhi (Tuhan). Bambu yang melengkung adalah gambaran dari gunung
tertinggi sebagai tempat yang suci, hiasan Penjor yang terdiri dari
kelapa, pisang, tebu, jajan, dan kain adalahwakil dari semua
tumbuh-tumbuhan dan benda sandang pangan, yang dikaruniai oleh Hyang
Widhi Wasa (Tuhan).
Kalau dilihat dari bentuk, Penjor adalah lambang pertiwi (tanah) yang
memberikan kehidupan dan keselamatan. Pertiwi (tanah) tersebut
digambarkan sebagai dua ekor Naga, yaitu Naga Basuki, dan Ananta Bhoga.
Selain itu penjor merupakan simbol gunung, yang memberikan keselamatan
dan kesejahtraan.
Penjor galungan bersifat religius, yang mempunyai fungsi tertentu dalam
upacara keagamaan,dan wajib di buat lengkap dengan kelengkapannya,
membuat penjor untuk upacara memerlukan syarat tertentu, dan sesuai
dengan Sastra Agama, agar tidak berkesan sebagai hiasan saja.
Home »Unlabelled » makna dari punjor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar